-->

Athalia Nessiya, Mahasiswi Penuh Bakat dari Akamigas Balongan

May 11, 2015
Athalia Nessiya (Foto Linkedin)

Athalia Nessiya Ramadhani Susanto atau akrab dipanggil Atha. Seorang mahasiswi di Akamigas Balongan ini lahir di Balikpapan, 11 Februari 1995, merupakan anak sulung dari tiga bersaudara dari papa Eko Susanto dan mama Novieta Nurhayati.  

Sejak di bangku sekolah, Atha menyukai dunia melukis. Atha mengikuti berbagai perlombaan yang berkaitan dengan dunia art tersebut. Salah satunya yaitu menjadi 5 besar kontes menggambar “Poster Korupsi untuk KPK di Unsoed Purwakarta, Jawa Tengah”. 

Dia juga berhasil meraih juara 3 lomba melukis poster Go Green di Pertamina RU IV Cilacap. Tidak hanya itu, sebagai pelajar SMA, ia juga menjadi Juara 1 Lomba membuat Komik Jepang tingkat kabupaten Cilacap.

Tidak puas hanya dalam bidang menggambar, Atha juga menjadi juara dalam berbagai kompetisi lainnya. Atha mengikuti Olimpiade Sains Kimia tingkat kabupaten Cilacap, dan menjadi Juara 2. Selain itu, ia juga menjadi Juara 3 lomba Renang 500 m Putri Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Dan Juara Harapan 1 Estapet Renang tingkat Kabupaten Cilacap. 

Di usianya yang masih muda, Atha juga terpilih sebagai peserta lomba TSS Season School yang harus bercerita tentang Kebudayaan Banyumas dalam Bahasa Inggris. Peserta yang lolos tingkat sekolah dikirim ke Semarang. Lalu dikirim ke JCC atau Jakarta Convention Centre.

Di Jakarta total peserta ada 50 peserta. Kemudian dari 50 dipilih 10 orang. Atha berhasil meraih gelar Juara 3 dengan hadiah yang sangat fantastic yakni menjadi peserta pertukaran pelajar ke Australia bersama 9 orang pemenang lainnya. 

Sebelum berangkat ke Australia, Atha dan pemenang lainnya dikirim untuk memperdalam Bahasa Inggris di Pare, Kediri. Di Kota yang terkenal dengan sebutan Kampung Inggris itu Atha belajar selama 2 bulan. Setelah itu ke-10 pemenang berangkat ke Australia.

Disana, para peserta pertukaran pelajar ini tinggal bersama keluarga yang mengajar di Sydney School. Satu peserta tinggal bersama satu keluarga, yang rumahnya masih satu kawasan dengan sekolah. 

Selama di Australia, Atha dan teman-temannya  bukan hanya belajar di kelas namun juga keluar untuk mengenal budaya Australia seperti tempat wisata, mengenal sejarah Sydney, Pearth, Canberra, dan lain-lain. Meskipun masih terbilang muda, Atha sangat multitalent. 

Saat ini Atha masih aktif kuliah di AKAMIGAS Balongan.  Di kampus, Atha aktif di berbagai organisasi. Salah satunya yaitu PERMATEK atau Perhimpunan Mahasiswa Teknik Kimia.

Di organisasi ini, Atha mengakui bahwa PERMATEK sudah seperti keluarga baginya, selain karena sesuai dengan Jurusan yang ia ambil, rekan-rekan pengurus yang memiliki satu visi, yakni untuk kemajuan Teknik  Kimia, membuat organisasi ini menjadi media bersosialisasi yang menyenangkan. 

Di Akamigas Balongan, Atha tidak hanya aktif di organisasi, namun ia juga aktif sebagai asisten praktikum berbagai mata kuliah dan Asisten Dosen untuk beberapa mata kuliah.

Sebagai mahasiswa yang aktif hampir di semua kegiatan kampus, Atha tidak melupakan tugas utamanya sebagai mahasiswi Teknik Kimia tingkat diploma ini. Terbukti dengan selalu meraih IP Caumlaude sejak semester 1 hingga semester 5. Dia juga meraih Nilai Terbaik untuk program Kerja Praktek di semester 5 lalu. 

Tidak hanya itu, Atha juga terpilih sebagai Juara 5 Besar lomba Poster "Oil and Gas Crisis" di IATMI AKAMIGAS Balongan. Saat ini Atha sedang menjalankan program Tugas Akhir di Pertamina RU IV Cilacap. 

Mahasiswa yang super aktif ini, saat di bangku semester 4 mendapatkan beasiswa S1 Chemical Engineering and Analytical Chemical di Curtin University, Australia untuk september 2015 nanti. 

Saat ditanya bagaimana proses seleksi beasiswa tersebut, ia menjelaskan bahwa beasiswa ini adalah bagian dari program TSS Season University di Perth, Western Australia. Tawaran beasiswa ini diberikan oleh Kedubes Australia kepada alumni TSS Season School.

Atha tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, ia mengikuti beberapa test untuk meraih beasiswa tersebut, seperti test TOEFL dan IELTS. Dan 23 Desember 2014 lalu atha kembali ke Australia bersama alumni TSS Season School lainnya dengan agenda reuni dan mengurus beberapa persyaratan beasiswa. 

Mahasisiwi yang memiliki motto hidup “Jadilah orang yang dewasa, pekerja keras, jangan mudah menyerah” selain merangkap peran sebagai Asisten Dosen, Atha juga aktif sebagai Ketua Jupiter English Club (JEC) sejak awal berdiri, yaitu 6 Desember 2014.

English club yang memiliki visi membentuk generasi muda yang aktif, kreatif dan produktif ini anggotanya terbuka untuk seluruh mahasiswa Akamigas Balongan. 

Harapannya untuk Jupiter English Club kedepan ada program yang bukan hanya untuk area kampus Akamigas namun juga bisa berkembang hingga nasional dan internasional. Keharmonisan antar pengurus dan anggota JEC membuat Atha selalu merasa nyaman dan semangat dalam menjalankan program-program English Club ini. 

Atha yang gemar membaca novel ini, selalu memiliki impian dalam hidupnya. Baginya, impian adalah sesuatu yang menggerakannya untuk terus hidup dengan penuh karya. Bukan hanya menjadi seorang manusia yang mampu bekerja keras, makan, istirahat, minum, belajar, shalat, namun menjadi seseorang yang terus mencoret impian-impian yang selalu ia tulis dan tempelkan di dinding kamarnya. 

Saat ditanya tentang impian yang tidak terwujud, Atha bercerita tentang kegagalannya masuk Teknik Kimia ITB. Waktu di SMA, Atha terpilih sebagai siswa yang menerima undangan dari ITB dengan memilih 2 jurusan, yaitu Teknik Kimia dan Teknik Geodesi. 

Namun Atha belum berhasil meraih impiannya untuk menjadi mahasiswa Teknik Kimia ITB karena ia terpilih sebagai mahasiswa Teknik Geodesi. Karena Teknik Geodesi bukan passionnya, maka Atha memutuskan untuk tidak mengambil kesempatan itu. Namun bukan tanpa konsekuensi, pihak sekolah saat itu terkena skorsing 2 tahun dari ITB. 

Namun Atha meyakini bahwa semuanya di perjalankan sama Allah. Segimana kita punya impian juga tapi yakini bahwa Allah lah yang berwenang untuk acc impian itu atau tidak. Atha punya tips buat mahasiswa lain biar dapet IP caumlaude, “Jangan minder karena kehebatan orang lain jadilah diri sendiri, juga bukan masalah rajin belajar tapi yakin bakal bisa raih prestasi terbaik. maka kita bakal ngeraihnya.”             

Selain yakin akan pertolongan Allah, Atha juga memiliki kunci sukses lainnya, yaitu tentang manajemen waktu. Atha selalu memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin, se-produktif mungkin. “Ibarat kita mau memetik buah diatas pohon, namun lelet memanjatnya, maka buahnya keburu tertiup angin yang kencang, tidak bisa kita mendapatkan buah yang diinginkan.”tuturnya kepada penulis. 

Manajemen waktu memang sangat penting. Karena dengan manajemen waktu kita bisa membuat kategori aktivitas mana yaang penting dan mana yang mendesak, mana yang tidak penting dan mana yang tidak mendesak. Dalam menjalani aktivitas kesehariannya, Atha selalu membuat jadwal kegiatan. 

Namun, jika jadwal tidak terpenuhi karena ada sesuatu hal yang di luar kuasa kita, maka bertindaklah fleksibel karena beberapa faktor yang menentukan kesuksesan boleh jadi ada di tangan kita, tetapi sisanya merupakan faktor eksternal yang tidak bisa kita kuasai. Sebagaimana prinsipnya bahwa apapun impian yang kita ukir, tetaplah Allah yang menentukan. Dengan keyakinan itu kita akan lebih leluasa beraktifitas tanpa harus khawatir dengan kegagalan.       

Atha kini bercita-cita untuk menjadi orang yang sukses dunia akhirat, dan menjadi anak yang bisa membanggakan kedua orang tua. Terus berkarya, menginspirasi dan bermanfaat untuk banyak orang ya Atha. Semoga Allah selalu meridhoi setiap langkahmu. Amiin.  

"Single itu biasa, tapi karyamu akan menjadi kenangan luar biasa" Athalia Nessiya Indramayu, 

11 Mei 2015 

Melanie Radita

0 komentar:

Post a Comment test