-->

Permainan-permainan Khas Indramayu

Mar 29, 2023
Permainan Egrang (Dok. Kabarwonosobo.com)


Saat ini anak-anak lebih senang bermain dengan gadget atau ponsel mereka. Karena bisa berinteraksi melalui media sosial atau aplikasi perpesanan, dan bisa bermain game-game modern seperti PUBG Mobile, Mobile Legends, PES dan lain sebagainya. 

Tetapi sebelum ada gadget, anak-anak sering melakukan permainan tradisional pada siang, sore atau malam hari dan membuat mereka lebih banyak bergerak dibandingkan dengan sekarang. Berikut ini permainan-permainan khas yang ada di Indramayu : 


Glatikan. Permainan glatikan ini yang dilakukan oleh dua orang atau lebih biasanya dilakukan di ruang terbuka. Permainan ini menggunakan alat yang terbuat dari dua bilah kayu, yang panjangnya sekitar sepuluh centimeter dan 30-50 cm. Kayu yang panjang dijadikan pengungkit dan pemukul sedangkan yang pendek menjadi benda yang dipukul.

Dok. Kaskus.co.id


Slodoran. Slodoran atau Sodoran atau Gobak Sodor adalah permainan tradisional yang menggunakan lapangan berbentuk segi empat yang berpetak-petak, dimana setiap garisnya dijaga oleh penjaga, pihak yang hendak masuk harus melewati garis dan jika mereka terkena sentuhan oleh penjaga, mereka harus berganti menjadi penjaga 

Dok GNFI


Usup-usupan atau Ong-ongan atau Petak Umpet. Permainan ini biasanya dimainkan oleh banyak anak-anak yang ikut bermain, permainan ini dilakukan dengan satu orang yang menjaga pos anak-anak lain yang bersembunyi, penjaga pos harus mencari teman-temannya yang bersembunyi dan berlari ke pos sembari mengucap “ong”, keberhasilan permainan ini apabila pemain yang bersembunyi bisa menyentuh pos tanpa di dahului oleh penjaga pos. 



Egrang. Permainan tradisional yang menggunakan lapangan berbentuk segi empat yang berpetak-petak, dimana setiap garisnya dijaga oleh penjaga, pihak yang hendak masuk harus melewati garis dan jika mereka terkena sentuhan oleh penjaga, mereka harus berganti menjadi penjaga



Engklekan. Permainan ini membutuhkan kekuatan kaki dan konsentrasi, permainan ini dapat dimainkan oleh 2 sampai 5 orang yang bergantian. Cara bermainnya dengan menggambar sembilan kotak-kotak dilator. Kotak yang terdiri dari tiga buah kotak horizontal, lalu disambung dengan tiga kotak vertical, setelah itu tambah satu kotak diatasnya dan terakhir dua kotak dihorizontal. Bermodalkan sebuah gacoan (biasanya dari batu atau pecahan genteng), pemain harus loncat dari satu kotak ke kotak lainnya dengan satu kaki yang jadi tumpuannya, kemudian ia harus mengambil gacoan dengan cara jongkok dan menghadap ke belakang tanpa harus menyentuh garis.


Plincian atau Gundu. Setiap anak laki-laki pasti pernah bermain kelereng atau Plincian atau gundu. Bentuknya seperti kaca bening dan permainan ini sangat mudah hanya menyentil kelereng yang kita punya dan harus mengenai kelereng lawan. Jika kelereng kita dapat mengenai lawan maka kelereng lawan berhak menjadi kelereng kita. Permainan ini banyak versi peraturannya sesuai dengan daerah masing-masing namun memiliki inti yang sama yaitu mengenai kelereng lawan.



Bon-bonan
. Permainan ini terdiri dari dua tim atau regu yang bertugas menjaga benteng dan menyentuh benteng lawan permainan ini dapat dimenangkan jika sekutu atau lawan dapat menyentuh benteng musuh. Pasukan sekutu harus menjaga diri agar tidak disentuh oleh lawan karena jika berhasil di sentuh akan menjadi tawanan lawan. Kekompakan tim menjadi kunci keberhasilan untuk memenangkan game ini.



Kepratan. Permainan ini sering dimainkan oleh anak-anak perempuan. Tapi tidak jarang juga anak laki-laki juga terlihat bermain, tali pada lompat tali biasanya dibuat dengan menggunakan karet yang dijadikan satu. Cara bermain permainan ini cukup mudah hanya perlu melompat tali yang di atur ketinggian sesuai dengan keberhasilan, jika berhasil semakin tinggi rintangannya. Variasi bermain tali ini ada yang lain seperti berramai-ramai melompat tali yang diputar oleh dua orang. Jika tali tersebut tersentuh oleh pemain maka akan bergantian memegang tali tersebut. 


Itulah beberapa permainan khas di Indramayu yang saat ini sudah mulai jarang dilihat. Tetapi pemerintah kabupaten Indramayu mulai menggerakkan lagi permainan tradisional ini dalam kegiatan perlombaan yang diikuti oleh anak-anak sekolah. 

0 komentar:

Post a Comment test