-->

Sekolah di Indramayu Adakan Istigosah Tolak Perayaan Valentine's Day

Feb 14, 2015
Isitigosah menangkal perayaan Valentine's Day

Hari ini tepat tanggal 14 Pebruari, banyak kalangan remaja di kota besar hingga di pedesaan biasanya merayakan Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang. Mereka biasanya merayakan dengan cara-cara seperti memberikan coklat, pesta minuman keras, hingga melakukan seks bebas sebagai tanda kasih sayang. 

Untuk menghindari hal tersebut Melalui Surat Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat memberikan himbauan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota Se-Jawa Barat termasuk di kabupaten Indramayu untuk mengawasi para siswanya agar tidak melakukan perayaan Valentine's Day dan menghindari perbuatan yang tidak sesuai dengan norma agama dan sosial budaya.

Sebagai implementasi dari surat tersebut, beberapa sekolah di Indramayu mengadakan kegiatan keagamaan. Seperti di salah satu sekolah di Indramayu yakni SMP Negeri 1 Gabuswetan ini melakukan kegiatan istigosah dan tausiah yang disampaikan oleh Ustadz Muchlisin Ketua Baitul Mal FKAM (Forum Komunikasi Aktivis Masjid) Cabang Indramayu. 

Acara ini dimulai sejak pukul 08.00 sampai sekitar pukul 10.30 di lapangan futsal SMP Negeri 1 Gabuswetan Indramayu. Pada kesempatan ini Ustadz Muchlisin menjelaskan bahwa perayaan Valentine's Day atau Hari Kasih Sayang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Untuk itu kita sebagai umatnya tidak usah merayakannya bahkan menjurus ke hal-hal yang melanggar norma agama dan sosial budaya. 

Selain itu, ustadz Muchlisin menekankan pentingnya mempelajari agama Islam secara menyeluruh jangan setengah-setengah. Karena memperingati Valentine's Day atau Hari Kasih Sayang sebagai bentuk mengikuti ajaran agama lain. Perayaan Valentine's Day lebih banyak diisi dengan hal-hal yang mudarat dibandingkan dengan hal positifnya. 

Menurut Ibu Yayah Roff'iyah, S.Ag Panitia kegiatan ini, acara yang diselenggarakan ini untuk menangkal para siswa merayakan Valentine's Day dan melakukan tindakan prefentif untuk menangkal hal-hal negatif yang merusak moral siswa yang nantinya sebagai penerus bangsa ini. 

Acara ini dihadiri oleh sekitar 1.200 siswa bersama dengan guru-guru SMP Negeri 1 Gabuswetan sebagai bentuk penolakan terhadap perayaan Valentine's Day yang biasanya dilakukan oleh pelajar. Untuk menghadapi hal itu, tentu bukan hanya tugas guru saja tetapi peran orang tua di rumah pun sangat penting untuk menangkal dampak negatif dari pergaulan dan modernisasi ini.

0 komentar:

Post a Comment test