-->

SDN 1 Bulak, Sekolah Cagar Budaya yang Perlu Dilestarikan

Apr 29, 2025
SDN 1 Bulak Kandanghaur Indramayu


Di sebuah sudut sejarah di Kawedanan Kandanghaur, berdiri sebuah sekolah yang menjadi awal mula anak pribumi mendapatkan pendidik dan meraih asa kemerdekaan atas tanah airnya sendiri. Inilah UPTD SDN 1 Bulak, sekolah dasar pertama di kawasan Kawedanan Kandanghaur Indramayu. 


Sekolah yang didirikan pada tahun 1916 ini, awalnya bernama Sekolah Rakyat Kandanghaur. Sekolah untuk pribumi yang dibangun pemerintah Hindia Belanda sebagai pelaksanaan Politik Etis atau politik balas budi setelah diterapkan Politik Cultuur Stelsel atau Politik Tanam Paksa.


Kebijakan ini diimplementasikan melalui tiga program utama, yang dikenal dengan Trias Van Deventer yaitu Irigasi perbaikan pertanian, edukasi atau Pendidikan dan migrasi atau perpindahan penduduk.


Fakta menarik bangunan SDN 1 Bulak



1. Bangunan tanpa pondasi tanam. 

bangunannya tidak menggunakan pondasi tanam, hanya ditopang dengan tiang-tiang yang terbuat dari kayu jati berkualitas tinggi sehingga bangunan tetap utuh walaupun sudah berumur lebih dari 1 abad dan lokasinya berdekatan dengan jalan pantura yang setiap hari dilalui kendaraan berat seperti bus, truk dan tronton.


2. Tembok tanpa batu-bata 

Biasanya tembok bangunan menggunakan batu-batu yang dilapis dengan campuran pasir dan semen, tetapi sekolah ini temboknya tidak ada batu-batanya hanya campuran semen, pasir, dan kapur tetapi uniknya menyatu dengan tiang yang terbuat dari kayu.


3. Terdapat rongga pada bagian bawah bangunan

Pada bagian bawah bangunan ada rongga sekitar 15 centi meter yang memiliki fungsi untuk sirkulasi dan ventilasi. Tetapi karena sering banjir akibat ketinggian jalan lebih tinggi dari bangunan maka sekarang sudah ditutup agar air tidak masuk ke dalam ruangan.


4. Tanpa paku besi

Bangunan sekolah ini tidak menggunakan paku dari besi untuk mengikat antara potongan kayu tapi menggunakan trenail atau pasak yang terbuat dari kayu. Tetapi kayu terlihat tetap kokoh walaupun tidak menggunakan paku besi.


5. Masih ada meja tempo dulu

Ada hal menarik lainnya di sekolah ini yakni terdapat sebuah meja berukuran Panjang kurang lebih 1 meter setengah yang di bagian atasnya terdapat lubang yang dulu digunakan untuk menyimpan tinta. Konon meja ini yang hanya masih tersisa, sedangkan kursinya sudah tidak ada lagi.


6. Ventilasi luas pada salah satu bagiannya.

Hal unik lainnya bangunan sekolah ini memiliki ventilasi yang lebih lapang sehingga sirkulasi udara dapat dengan mudah masuk ke ruangan. Saat ini ventalisi tersebut menggunakan ram yang terbuat dari besi.


7. Genteng berukuran lebih lebar

Genteng yang digunakan untuk sekolah ini, berukuran lebih lebar berbeda dengan ukuran genteng saat ini, sehingga untuk mencari pengganti yang seukuran dengan genteng ini sudah sangat langka.



8. Buku Pokok Tempo Dulu 

Dokumen tempo dulu yang masih tersimpan di sekolah ini adalah Buku pokok atau sekarang Bernama buku induk yang bertuliskan angka tahun 1940 dengan nomor 1336 sampai dengan 2223.


9. Ada 2 kelas yang tidak digunakan

Ada dua kelas yang memiliki arsitek tempo dulu tapi sayang sudah tidak digunakan untuk kelas lagi karena atapnya sering bocor sehingga saat musim hujan tiba ruangan kelas tidak bisa digunakan lagi. Mereka akhirnya dialihkan ke bangunan baru.


10. Berganti nama 4 kali    

Dalam perjalanan waktu, sekolah ini mengalami beberapa kali perubahan nama:

Awalnya nama sekolah ini Bernama Sekolah Rakjat Kandanghaoer dari tahun 1916-1956,

Kemudian berganti nama menjadi SD Kandanghaur dari tahun 1957 sampai 1966,

Setelah itu berganti nama kembali menjadi SDN Kandanghaur 1 dari tahun 1967 sampai 2004,

Lalu berganti nama menjadi SDN Bulak 1 dari 2005 sampai tahun 2017, dan kini dikenal sebagai SDN 1 Bulak sejak tahun 2018.


Sekolah Cagar Budaya


SDN 1 Bulak yang terletak di di Jalan Raya Bulak No. 01 Desa Bulak, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat sudah selayaknya menjadi salah satu aset cagar budaya yang ada di Indramayu yang harus dilestari dan dapat dimanfaatkan untuk wisata sejarah dan edukasi.

0 komentar:

Post a Comment test